AED, Alat Bantu Deteksi Detak Jantung Yang Bisa Dibawa Kemana Saja
AED, banyak yang tidak tahu dengan alat detektor jantung ini karena hanya digunakan pada divisi kesehatan saja. Defibrillator adalah alat kesehatan yang paling sering hadir ketika ada kejadian kecelakaan tunggal atau ganda seperti jatuh tiba-tiba dan ada baku hantam antara seseorang. Dengan adanya AED maka pihak korban atau yang diperiksa jantungnya bisa mendapatkan pertolongan pertama agar jantungnya kembali berdetak.
Simak ulasan lengkap tentang AED berikut!
Pengertian AED
AED adalah singkatan dari Automated External Defibrillator yaitu sebuah alat yang digunakan untuk membantu pasien/korban yang mengalami irama jantung berhenti mendadak agar diberikan kejutan listrik guna mengaktifkan kembali irama jantung. Irama jantung yang sempat berhenti mendadak karena sebuah tekanan singkat akan membuat oksigen dan darahnya terhenti, efeknya organ tubuh dalam lainnya akan sukar mendapatkan asupan makanan oksigen dalam darah yang beresiko rusak permanen dan membuat pasien meninggal. Dengan AED yang terpasang pada dada pasien akan dialirkan sejumlah sengatan listrik hangat agar saat pembuluh darah jantung mendapatkan irama lagi, darah akan terpompa dengan lancar dan pasien bisa segera sadar.
Manfaat AED
Secara umum telah disebutkan diatas guna AED, secara spesifikasi AED membantu pasien sadar diri sebelum sampai di rumah sakit, pasien bisa memperoleh penanganan dengan cepat ketika ada hal yang mendadak sehingga nyawa pasien bisa cepat tertolong serta mengidentifikasi riwayat sakit yang diderita.
Catatan medis pasien akan langsung keluar ketika AED diterapkan di bagian dada pasien. Bagian layarnya akan muncul data jumlah detak irama jantung, tekanan darah, ritme kondisi jantung apakah stabil atau tidak. Alat AED paling murah dan mudah ditemukan di pasaran yakni AED 350p yang bentuknya bundar sedikit lonjong, terdapat 2 layer untuk ditempelkan ke area dada, kabel, buku panduan. AED 350p adalah tipe debribilator terkecil yang mudah dibawa kemana-mana, cocok sekali dimiliki oleh Anda yang berpotensi besar dalam penggunaan AED seperti dokter, perawat, koas, mantri, dan sejenisnya. Ada juga AED 360p dan 500p yang ukurannya sedikit lebih besar dan memiliki spesifikasi lebih memuaskan. Untuk AED tipe 350p hanya tercantum keterangan terbatas. Apabila jantung telah berdetak dengan stabil maka AED bisa pelan – pelan dihentikan. Barulah pasien diberikan penanganan lanjutan ke rumah sakit. Istilahnya, pasien yang telah mendapatkan kembali detak jantung yang sempat terhenti mendadak telah melewati masa kritis dan tinggal memasuki masa pemulihan.
Cara penggunaan AED
-
Sebelum memasang alat AED lifepak cek terlebih dahulu kondisi pasien dengan menepuk pelan area bahunya sebelah kiri sambil mengajak bicara agak keras. Tujuannya agar respon telinga dan jantung segera pulih, apabila detak jantungnya berhenti maka tempelkan alat AED pada dada kiri dan kanan sembari menunggu ambulans tiba.
-
Cara operasi alat AEDnya yakni:
- Letakkan layer atau paddle di bagian dada pasien, 1 kanan dan 1 kiri.
- Hidupkan tombol AED
- Anda bisa berdiri, sedikit berjarak dengan pasien
- Tekan tombol shock
- Rasakan detak nadi tangan pasien
- Saat belum ada perubahan maka bisa lakukan cpr atau nafas buatan.
-
Pasien yang akan diberikan pertolongan AED harus dalam keadaan kering, berbaring tanpa bantal, tanggalkan baju khususnya area depan dan benda lain mungkin seperti jam tangan, gelang, kalung, ikat pinggang atau sebagainya.
-
Setelah beberapa saat pasien belum sadar tapi pingsan lagi dan detak jantungnya telah kembali, alat AED tetap terpasang agar tubuh mendapatkan aliran listrik hingga ambulan datang.
Apakah AED bisa dimiliki oleh setiap orang
Iya bisa, dengan catatan orang yang memilikinya telah terlatih dalam penggunaan AED. Mengapa?
Karena pemasangan alat Defibtech Lifeline AED memiliki syarat tertentu seperti yang telah disebutkan diatas tadi. Apabila Anda asal menempelkan AED tanpa skill dahulu dikhawatirkan akan membahayakan nyawa pasien, contohnya: Anda menempelkan AED saat pasien dalam kondisi berbaring memakai bantal, maka aliran darah yang seharusnya bisa segera mengalir ke otak akan melambat dan mungkin terjadi gejala lainnya.
Pentingnya sebuah pelatihan AED sebelum penggunaan agar pasien mendapatkan penanganan sementara dengan tepat dan nyawa bisa diselamatkan. Ahli kesehatan tentu wajib memiliki alat AED, atau juga bisa orang umum membeli AED sebagai cadangan ketika ada kejadian mendadak dan bisa dioperasikan kepada mereka yang telah ahli tentang AED. Intinya, AED boleh dimiliki siapa saja tetapi saat digunakan harus dengan ahli AED yang terlatih dan berpengalaman.
Seberapa pentingkah AED dalam upaya pertolongan pertama?
Defibrilator banyak digunakan dalam divisi kesehatan dan olahraga, tapi juga saat tertentu seperti sarana pertandingan, sarana umum dan sarana pendidikan. Jadi, kita bisa katakan bahwa AED 80% penting dalam situasi biasa. Namun, AED wajib ada untuk sebuah acara besar seperti pertandingan, dan pertemuan akbar.
Dalam penggunaan AED, hanya dioperasikan khusus oleh ahli kesehatan jantung, ahli kesehatan umum atau ahli pembantu kesehatan.
Harga AED
Harga automated external defibrillator tipe 350p kisaran Rp. 33 jutaan, untuk harga AED tipe 360p kisaran Rp. 37 juta. Kedua tipe tersebut adalah AED yang paling ramai dipesan karena mudah dibawa, mudah dioperasikan dan menampilkan data atau hasil dengan lebih ringkas. Pemesanan AED tidak bisa ready di beberapa toko mengingat harga dan kebutuhannya yang tidak sesering mungkin setiap hari di area umum. Namun, AED akan sering digunakan di rumah sakit, klinik kesehatan. Masa garansi AED 8 tahun sehingga saat Anda ada kendala bisa dilakukan service ke toko semula agar kembali bekerja dengan baik. Setiap alat AED yang bekerja sering butuh kalibrasi alat agar tetap stabil seperti sedia kala dan hanya teknisi tertentu saja yang bisa.
Cara merawat AED
AED yang telah selesai digunakan, bagian tombol shocknya dipulihkan kembali dan tombol off dimatikan. Kemudian, Anda bisa menggulung kabel paddle/layernya dengan hati-hati, akan lebih aman jika kabel dicopot dari badan AED dan disimpan di area kering. Selalu cek bagian catu daya agar saat dipakai tidak habis.
AED adalah alat pacu jantung yang sebaiknya dimiliki tapi juga dengan keahlian operasi tepat sasaran. AED salah satu alat kesehatan yang sering dikaitkan dengan alat tensimeter, pengukur tekanan darah baik digital atau manual. AED sendiri juga tersedia 2 jenis yakni AED manual dan AED semi otomatis dan AED otomatis. AED manual dengan 2 AED jenis lainnya memiliki perbedaan fitur, tapi yang paling lengkap adalah AED manual dengan layar ekg sebagai penAnda ritme jantung.
Defibrillator AED yang telah rusak agaknya sukar untuk diperbaiki kembali, untuk itu Anda harus hati – hati agar AED bisa bertahan lama dan stabil penggunaannya. AED tersedia dalam berbagai merek, Anda bisa cek merek terbaik dengan kualitas terbaik.