Mengenal Tentang Henti Jantung, Definisi dan Gejalanya
Beberapa orang mungkin sudah tahu apa yang terjadi di Itaewon, Korea Selatan beberapa waktu yang lalu saat perayaan Halloween. Ya, pesta tahunan tersebut menjadi malam yang kelam karena lebih dari 150 orang menjadi korban jiwa. Dari beberapa sumber berita yang beredar, dikabarkan bahwa banyak diantara korban jiwa yang meninggal disebabkan oleh henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest.
Tahukah Anda apa itu henti jantung mendadak? Mari langsung saja kita bahas selengkapnya.
Apa itu Henti Jantung?
Henti jantung adalah kondisi dimana saat jantung berhenti berdetak, yang biasanya disebabkan oleh masalah kelistrikan jantung. Kondisi ini membuat jantung berhenti memberi pasokan oksigen ke otak. Bisa Anda bayangkan apa yang terjadi setelahnya? Ya, kematian. Saat otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup, jaringan otak akan rusak dan akan menyebabkan kematian.
Selain otak, orang vital lainnya seperti paru-paru dan hati pun ikut terdampak. Kondisi ini jelas merupakan hal yang serius. Untuk itu, korban henti jantung harus segera diberi pertolongan seperti CPR agar jantung dapat kembali memompa darah ke seluruh tubuh.
Gangguan kelistrikan jantung bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti serangan jantung dan aritmia atau gangguan irama jantung. Kedua faktor ini bisa menjadi penyebab henti jantung.
Data secara global menunjukkan ada lebih dari 7 juta kasus cardiac arrest yang berakhir dengan kematian setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini. Persentase angka kematian yang tinggi ini tidak terlepas dari minimnya pengetahuan tentang kondisi ini dan cara penanganan terbaiknya.
Selain karena 2 hal tersebut, tingkat kematian yang tinggi juga disebabkan oleh golden time korban cardiac arrest yang hanya sekitar 10 menit. Setiap 1 menit akan terjadi 10% kerusakan pada otak. Semakin lama ditolong, maka korban akan semakin sulit diselamatkan.
Gejala Henti Jantung
Henti jantung adalah kondisi yang terjadi secara tiba-tiba. Gejalanya pun berbeda dari gejala serangan jantung dimana pasien mungkin masih sadar dan bisa meminta pertolongan medis. Secara umum, gejala henti jantung adalah:
- Tubuh terasa lemas
- Sesak napas
- Jatuh mendadak atau pingsan
- Tidak ada napas
- Tidak ada denyut Nadi
Pertolongan Pertama Henti Jantung
Pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan jika menemukan korban dengan kondisi tersebut adalah:
- Periksa napas korban
- Periksa denyut nadi korban
- Menelpon petugas medis
- Melakukan CPR
- Anda juga bisa menggunakan AED jika tersedia disekitar lokasi
Kapan Harus Ke Dokter?
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa kondisi ini merupakan kondisi yang serius. Untuk itu, jika Anda memiliki riwayat sakit jantung, akan lebih baik jika Anda rutin melakukan check up. Hal tersebut dapat membantu meminimalisir potensi terkena cardiac arrest.
Anda juga bisa menyediakan AED di rumah, di perusahaan, maupun di ruang publik sebagai solusi jika terjadi cardiac arrest. AED adalah automated external defibrillator atau defibrilator otomatis yang berfungsi untuk menolong korban henti jantung. Alat kejut jantung ini cukup mudah untuk digunakan oleh masyarakat umum selama mendapatkan pelatihan singkat.
Nah itu tadi beberapa informasi yang bisa kami berikan untuk Anda. Mulailah menjaga pola hidup yang sehat seperti rajin berolahraga dan menjaga pola makan agar terhindar dari berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung.