Mesin AED : Mesin Darurat Pemompa Harapan Hidup Penderita Henti Jantung Mendadak
Mesin AED, atau yang biasa dikenal dengan defibrillator portable, adalah perangkat yang digunakan untuk menangani masalah henti jantung mendadak. Sebagai alat untuk penanganan henti jantung, AED memegang peran penting dalam meningkatkan harapan hidup.
AED, atau automated external defibrillator, akan memberikan sengatan listrik ke penderita henti jantung mendadak.
Proses di atas adalah bagian dari proses penanganan henti jantung mendadak. Setelah sengatan listrik, penderita akan diberikan bantuan CPR untuk membantu mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
LEBIH MENGENAL MESIN AED: MESIN PORTABLE UNTUK PENANGANAN HENTI JANTUNG DI RUANG PUBLIK
Karena merupakan defibrillator portable, AED lebih banyak digunakan di ruang publik, seperti ruang terbuka hijau, kantor, pabrik, atau tempat lain yang dimungkinkan menjadi tempat pengumpulan massa.
Pengguaan mesin AED sendiri tercenderung mudah. Ini dimungkinkan untuk memudahkan penolong dalam menggunakan mesin tersebut.
Kenapa demikian? Fungsi utama dari perangkat ini sendiri adalah untuk membantu mengatasi masalah henti jantung di ruang publik. Dengan penggunaan yang lebih mudah, Masyarakat akan lebih mudah mengimplementasikan perangkat ini bila terjadi masalah henti jantung di ruang publik.
EFEKTIVITAS MESIN AED DALAM PENANGANAN MASALAH HENTI JANTUNG DI RUANG PUBLIK
Dari Alodokter menyebutkan bahwa dalam penelitian dijelaskan bahwa tingkat kesalahan AED dalam mendeteksi dan/atau mengatasi henti jantung sangatlah kecil, yakni di angka 4%. Kesalahan itu pun cenderung lebih banyak dihasilkan karena kelalaian pengguna.
Adapun contoh kesalahan yang umum timbul adalah; masih terjadinya kontak antara penolong dan penderita saat alat sedang deteksi.
Kesalahan lain seperti salah menekan tombol dan CPR yang tidak sesuai dengan tempo AED juga jadi yang umum terjadi.
Namun demikian, kesalahan-kesalahan yang tadi disebutkan akan terminimalisir dengan banyak belajar dan mencari tahu, seperti apa dan bagaimana menggunakan AED yang baik dan benar.
CARA MENGGUNAKAN MESIN AED UNTUK PENANGANAN MASALAH HENTI JANTUNG MENDADAK
Jika kita membaca apa yang disampaikan di atas, akan muncul pertanyaan, lantas bagaimana cara menggunakan perangkat ini? Apakah ada standar dan ketentuan yang harus diikuti? Dan apa yang terjadi jika kita tidak mengikuti standar yang ada?
Tentu saja ada. Sebagaimana produk lain, perangkat ini juga memiliki standar dan ketentuan yang harus diikuti.
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menggunakan mesin AED saat terjadi henti jantung:
Jika terdapat orang yang pingsan, segera hubungi bantuan dan cari Mesin AED
Jika terdapat orang yang pingsan di ruang publik, segera cari bantuan. Anda bisa berteriak untuk mencari bantuan.
Jika mereka sudah berkumpul, bagilah tugas dengan baik dan presisi. Pastikan ada yang mencari bantuan medis atau ambulance, ada juga yang mencari AED, ada yang standby bersama kita untuk membangunkan korban.
Bila korban adalah orang dewasa, Anda bisa guncangkan badan korban. Jika korban adalah anak kecil, cukup cubit sampai bangun.
Jika korban bangun setelah dicubit ataupun diguncangkan, itu berarti penggunaan AED tidak perlu untuk dilakukan.
Lantas, bagaimana bila korban masih belum bangun setelah rangkaian proses tadi sudah dilakukan?
Cek Napas dan Nadi Korban, Jika Hasilnya Nihil, Bersiap Menggunakan Mesin AED
Jika sudah dibangunkan masih belum bangun, lanjut dengan mengecek nadi korban. Pengecekan nadi dapat dilakukan dengan mengecek nadi yang ada di leher. Jika nadi lemah atau tidak cenderung hilang, dekatkan telinga Anda ke mulut korban. Cek napas korban. Jika tetap juga tidak ada napas, proses lanjutan perlu dilakukan.
Tahapan lanjutan adalah dengan menggunakan AED. Jika perangkat tersebut sudah datang, pastikan tubuh korban tetap kering, tidak basah atau ada di genangan.
Jika sudah, mesin AED akan memberikan instruksi kepada Anda. Ikuti instruksi tersebut dengan seksama. Mesin akan mengalisa apakah tubuh korban perlu dialiri listrik atau tidak.
Bila harus dialiri listrik, korban akan dialiri listrik. Setelah itu akan dilanjutkan dengan pemberian CPR selama 2 menit. Jika sudah 2 menit mesin akan melakukan analisis lanjutan. Lepaskan kontak apapun dengan korban saat analisis itu dilakukan.
Pada proses lebih lanjut, pemberian CPR bisa sampai 3-4 sesi setiap 1x proses penanganan.
Jangan lupa untuk menggandeng orang lain sebagai cadangan saat melakukan CPR. Karena perlu diketahui, melakukan CPR 2 menit non stop bukanlah pekerjaan mudah. Belum lagi dituntut untuk tetap fokus.
Demikian tadi pengenalan, cara atau langkah menggunakan mesin AED. Melalui penanganan yang tepat, pengenalan equipment yang baik, masyarakat diharapkan dapat mengerti dan tahu lebih banyak tentang penanganan henti jantung.