Pengertian Code Blue Di Rumah Sakit

Pengertian Code Blue Di Rumah Sakit

Code blue di rumah sakit adalah kode gawat darurat yang menandakan status kritis pada seorang pasien. Biasanya, kode ini digunakan untuk menangani pasien henti jantung. Seluruh petugas yang bekerja di instansi kesehatan wajib mengetahui arti kode gawat darurat. Maka dari itu, baca artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut! 

 

Apa Saja Kode Emergency Rumah Sakit 

Kode emergency di rumah sakit dapat di pecahkan menjadi 3 kategori yaitu: 

  • Code blue – adalah situasi darurat medis pada orang dewasa yang tidak menunjukkan pergerakan pasien. 

  • Code blue pediatric – adalah situasi darurat medis pada anak-anak yang tidak menunjukkan pergerakan pasien. 

  • Code blue neonate – adalah situasi darurat medis pada bayi yang tidak menunjukkan pergerakan pasien. 

 

Kapan Code Blue Di Rumah Sakit Di Aktifkan?  

Biasanya, seorang dokter atau perawat akan menyalakan code blue ketika seorang pasien sedang di dalam situasi hidup-atau-mati. Aktivasi code blue dilakukan ketika pasien mengalami: 

  • Henti jantung 

  • Nyeri dada  

  • Perubahan sifat mental 

  • Sinkop (hilangnya kesadaran secara tiba-tiba) 

 

Apa Yang Dilakukan Saat Code Blue? 

A diagram showing adult resuscitation procedure that is outside of hospital 

Petugas yang bekerja di instansi kesehatan pasti paham dengan alur bantuan hidup dasar. Ketika ada yang aktivasi code blue di rumah sakit, alur code blue dapat dilihat sebagai berikut.

  1. Panggil bantuan  

    Alur code blue dimulai dengan memanggil bantuan tim kesehatan lain yang ada di dalam rumah sakit. 
  2. Aktifkan Code Blue 

    Apabila pasien sudah di konfirmasi 1) tidak sadar diri, 2) tidak bernapas/sulit bernapas, korban dengan nadi tidak teraba, kejang berulang/kejang lama, segera aktifkan Code Blue.
  3. Lakukan CPR

    Periksa pernapasan pasien. Segera bersihkan jalur pernapasan, dan periksa apakah pasien bernapas atau tidak. Periksa juga nadi pasien sebelum melakukan CPR. Apabila pasien mengalami henti jantung, segera lakukan CPR dengan kedalaman 5 cm (orang dewasa) dan laju 100-120 kompresi/menit. Pastikan ada orang di sekitar untuk gantian CPR.  
  4. Gunakan AED

    Setelah tim sekunder datang, gunakan AED atau Automated External Defibrillator untuk resusitasi jantung. Baca cara menggunakan AED di sini!
  5. Gunakan obat-obatan  

    Dalam beberapa kasus, tim medis akan memberikan obat-obatan seperti epinephrine dan amiodarone. Epinephrine memberi dampak kontraksi otot sedangkan amiodarone digunakan sebagai anti-aritmia.  

 

Kini, Anda sudah memahami alur codeblue dan apa itu codeblue di rumah sakit. Code blue adalah hal yang wajib diketahui oleh petugas medis dan masyarakat umum. Sekian penjelasan kode emergency di rumah sakit, apabila Anda sedang mencari AED untuk instansi kesehatan Anda hubungi kami di sini! Salam sehat semua. 

Baca artikel terkait: