Apa yang Terjadi Jika Seseorang Mengalami Henti Jantung Mendadak?
Henti jantung mendadak, atau yang kemudian disebut sebagai sudden cardiac arrest, adalah masalah kesehatan yang menjadi perhatian dunia. Betapa tidak, masalah kesehatan ini menjadi satu dari sekian penyakit yang dapat merenggut nyawa penderita.
Tidak berhenti sampai di situ, penyakit ini juga nyatanya tidak banyak diketahui. Dan yang lebih parahnya, beberapa kalangan masyarakat bahkan tidak mengerti seperti apa dan bagaimana memberi penanganan untuknya.
Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah, apa itu cardiac arrest? Apa yang terjadi jika seseorang mengalami henti jantung mendadak?
Di dunia, pembahasan mengenai masalah ini sudah cukup banyak, bahkan kompleks. Sayangnya hal serupa tidak terjadi di Indonesia. Negara ini cukup lama menyadari bahaya henti jantung, dan segala risiko yang mengintainya.
Lebih Dekat dengan Henti Jantung Mendadak
Secara sederhana gangguan kesehatan ini bisa dikatakan dengan berhentinya jantung berdetak atau beroperasi. Pada istilah lain kondisi ini juga dinamakan sebagai kematian jantung mendadak.
Lebih lanjut, detak jantung sendiri dikendalikan oleh impuls listrik. Jika impuls mengalami perubahan pola, detak jantung akan mengalami perubahan ritme dan tempo pula. Yang pada kondisi lebih lanjut, kondisi ini akan berakibat pada kemunculan aritmia.
Lantas, yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah, apa itu aritmia? Dan apa hubungannya dengan henti jantung mendadak?
Aritmia sendiri adalah kondisi detak jantung yang berubah dan tidak beraturan. Ketidakteraturan ini yang bila tidak ditangani dengan segera, berakibat pada sudden cardiac arrest. Dan jika kondisi ini tidak juga ditangani, maka selesai lah hidup sang penderita.
Apa yang Dialami Penderita Henti Jantung Mendadak?
Layaknya masalah kesehatan lain, henti jantung juga memiliki tanda atau gejala saat seseorang mengalaminya. Namun demikian, yang menjadi masalah kemudian adalah, gejala pada gangguan kesehatan ini lebih mirip masalah kesehatan lain.
Hal ini kemudian berakibat pada sulitnya masyarakat membedakan, mana henti jantung dan mana masalah kesehatan lain.
Kendati demikian kami sudah merangkum beberapa gejala yang timbul jika seseorang mengalami henti jantung mendadak.
1. Detak jantung yang berdebar dan tidak beraturan
Gejala ini menjadi hal yang mudah dikenali bagi siapa pun yang mengalami masalah kesehatan ini. Seseorang yang mengalami henti jantung akan mengalami aritmia atau ketidakteraturan detak jantung.
Jantung penderita biasanya akan berubah tidak teratur, lebih kencang atau lebih lambat. Hingga pada momen tertentu jantung akan berhenti berdetak.
Pada kondisi yang demikian penderita akan kehilangan kesadaran dan pingsan. Pada kondisi pingsan ini penderita yang mengalami henti jantung umumnya sulit bernapas atau bahkan tidak dapat bernapas sama sekali.
2. Hilang kesadaran atau pingsan
Orang yang mengalami henti jantung mendadak akan hilang kesadaran saat jantung mereka benar-benar berhenti berdetak. Itu terjadi karena jantung sudah tidak lagi memompa darah ke seluruh organ tubuh.
Lebih lanjut, hilangnya kesadaran penderita bisa dikatakan sebagai tanda kedaruratan. Pasalnya, jika sudah terjadi hal yang demikian, penderita sudah benar-benar harus diberikan penanganan secepat mungkin.
3. Sulitnya bernapas
Seseorang yang mengalami gangguan kesehatan ini akan kesulitan bernapas, atau bahkan tidak dapat bernapas sama sekali. Hal ini terjadi karena paru-paru tidak dapat memompa udara akibat aliran darah ke paru yang berhenti.
Di tahap ini penderita henti jantung mendadak hanya memiliki waktu harapan hidup sekitar 10 menit.
Dalam 10 menit waktu harapan hidup tersebut, penderita akan mengalami kerusakan otak sebesar 10% di tiap 1 menitnya. Semakin lama tanpa penanganan, semakin banyak kerusakan otak yang terjadi pada penderita.
Apa yang Harus Dilakukan untuk Menyelamatkan Penderita Henti Jantung Mendadak?
Saat seseorang mengalami gangguan kesehatan ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan memberikan Cardiopulmonary resuscitation (CPR) sebagai pertolongan pertama.
Selain pemberian CPR, penderita juga dapat diberikan alat pacu jantung untuk meningkatkan harapan hidup.
Alat pacu jantung sendiri berguna untuk memberikan aliran listrik pada pada jantung. Hal ini berguna untuk meningkatkan peluang hidup bagi penderita henti jantung mendadak. Aliran listrik yang dialirkan ke jantung akan membuat jantung kembali berdetak.
Setelah jantung kembali berdetak, penderita dapat diberikan penanganan lanjutan oleh medis. Adapun penanganan yang diberikan adalah penanganan berdasarkan penyebab dari henti jantung itu sendiri