Mengenal 4 Tanda Henti Jantung
Tanda henti jantung – henti jantung adalah satu dari sekian masalah kesehatan yang harus menjadi perhatian. Betapa tidak, di Indonesia, ada sekitar 350 ribu kasus terjadi setiap tahunnya. Dan jumlah tersebut berpotensi bertambah seiring menurunnya kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Henti jantung secara umum disebut sebagai cardiac arrest. Masalah kesehatan ini timbul karena terjadinya gangguan kelistrikan pada jantung.
Gangguan kelistrikan yang dimaksud di sini menyebabkan jantung berhenti berdetak. Jantung yang berhenti berdetak menyebabkan aliran darah berhenti. Ini yang kemudian menyebabkan penderita henti jantung mengalami hilang kesadaran.
MENGENAL TANDA HENTI JANTUNG PADA PASIEN
Secara umum terdapat beberapa tanda sampai seseorang dinyatakan mengalami henti jantung. Tanda-tanda tersebut bisa dikenali dengan mudah, bahkan oleh orang awam sekalipun. Lantas, apa saja tanda yang dimaksud? Mari kita simak penjelasan berikut.
1. Hilang Kesadaran
Tanda yang paling sering terjadi pada penderita henti jantung. Meski begitu, tanda ini tidak dapat berdiri sendiri.
Benar. Seseorang yang mengalami henti jantung akan mengalami hilang kesadaran. Namun tidak semua orang hilang kesadaran adalah mereka yang mengalami masalah kesehatan ini.
Lantas, bagaimana hilang kesadaran dapat disebut sebagai tanda henti jantung? Untuk menjawabnya kita perlu melihat tanda lainnya.
Hilang kesadaran sendiri timbul akibat darah yang tidak terdistribusi ke otak. Hal demikian yang kemudian membuat seorang yang mengalami henti jantung tidak sadarkan diri.
2. Tidak Ada Denyut Nadi
Mungkin sebagian dari Anda akan bertanya, kenapa seorang yang mengalami masalah kesehatan ini tidak memiliki denyut nadi? Mudah. Tanda henti jantung ini terjadi karena tidak ada sirkulasi darah dari jantung ke otak.
Tidak adanya sirkulasi menyebabkan denyut tadi hilang. Dan ini yang bisa Anda gunakan untuk memastikan apakah seseorang mengalami henti jantung atau tidak.
Pertanyaannya, nadi mana yang harus dicek? Pada dasarnya seluruh nadi di tubuh penderita dapat digunakan. Namun demikian, dari sekian banyak nadi yang ada, nadi di area leher menjadi pilihan terbaik untuk dipilih.
Nadi di leher berada di antara jantung dan otak. Sederhananya, nadi ini yang dapat menjadi indikasi apakah darah ke otak tersirkulasi dengan baik atau tidak.
Nadi di leher yang tidak berdenyut dapat menjadi tanda henti jantung yang dapat Anda kenali.
3. Kesulitan untuk Bernapas
Ini adalah tanda berikutnya yang harus dikenali. Mereka yang mengalami henti jantung umumnya kesulitan untuk bernapas.
Lebih lanjut, pada beberapa kondisi, penderita henti jantung juga mengeluarkan suara seperti “ngorok”. Suara ini sendiri timbul akibat penderita yang kesulitan untuk bernapas dengan baik.
Mungkin ada pertanyaan, bagaimana memastikan apakah seseorang benar-benar bernapas atau tidak, sedangkan orang tersebut kehilangan kesadaran?
Pengecekan. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk memastikan apakah seseorang benar-benar bernapas atau tidak adalah dengan pengecekan. Pengecekan sendiri dapat dilakukan dengan mendekatkan telinga ke mulut dan hidung penderita. Jika ada hembusan atau suara napas, dipastikan bahwa penderita benar-benar bernapas.
Dikatakan tanda henti jantung jika seseorang kesulitan untuk bernapas. Hal ini terlihat dari dada penderita yang tidak naik-turun dengan signifikan, atau tidak adanya hembusan napas yang lancar dari hidung penderita.
4. Tidak Adanya Respons Tubuh
Saat seseorang mengalami pingsan, mereka masih memiliki respons tubuh. Hal ini terlihat dari orang pingsan yang masih bangun saat dicubit atau diberi rangsangan pada tubuh.
Namun demikian tidak terjadi pada orang yang sedang terkena henti jantung. Pada kasus ini, kendati mereka diberikan rangsangan pada tubuh, mereka tetap tidak akan merespons rangsangan tersebut. Oleh karena hal tersebut, salah satu mengecek apakah seseorang terkena henti jantung atau tidak adalah dengan memberi rangsangan pada tubuh, seperti memberi cubitan atau sejenisnya.
Nah itu tadi adalah tanda henti jantung yang bisa dikenali. Untuk melihat tanda-tanda di atas dibutuhkan pengecekan lebih lanjut seperti memberi rangsangan rasa sakit, pengecekan napas, dan masih banyak lagi.