AED adalah dan 6 Langkah Praktis Menggunakannya
Kejadian henti jantung bisa terjadi secara tanpa terduga. Sehingga alat AED ini seperti alat pemadam kebakaran yang sangat diperlukan dimana saja. Baik itu di bandara, atau gedung perkantoran, atau tempat sekolah, atau di pusat perbelanjaan, juga perlu disediakan di berbagai tempat umum yang lainnya. Pada saat henti jantung terjadi maka detak jantung mengalami aritmia, yakni menjadi tidak teratur serta menjadi semakin cepat kerjanya. Aritmia akan mengakibatkan jantung tidak mampu memompa darah dengan secara efektif.
Cara Menggunakan AED
Ketidakefektifan jantung dalam memompa darah tersebut sangat mempengaruhi peluang hidup. Aritmia dapat menurunkan peluang hidup hingga 7 persen sampai 10 persen tiap menitnya, akibat otak serta organ vital yang lainnya tidak mendapat pasokan darah juga oksigen yang diperlukan dengan semestinya. Sehingga perlu dilakukan tindakan secepat mungkin guna mencegah terjadinya kematian. Makin cepat irama jantung dipulihkan maka akan makin kecil risiko terjadinya kerusakan permanen pada otak juga pada organ vital yang lainnya. AED dilengkapi petunjuk suara guna memandu pemakaiannya sehingga memudahkan penggunaanya. Tiap orang, meski bukan tenaga medis, seperti pemadam kebakaran, atau pramugari, atau polisi bahkan orang awam sekalipun boleh menggunakan AED untuk memberi pertolongan darurat. Namun lebih diutamakan orang yang sudah mendapat pelatihan formal penggunaan AED dan resusitasi jantung paru (RJP) yang menggunakan alat tersebut. Berikut langkah-langkah penggunaannya.
-
Cek Kondisi Pasien
Hubungi tenaga medis. Kemudian cek dulu respon pasien, dengan cara menepuk-nepuk bahu pasien sambil ajak bicara dengan suara yang keras guna mengembalikan kesadaran pasien. Cek juga detak nadinya. Jika pasien memang tidak sadarkan diri maka lalu bisa pergunakan AED yang tersedia, sambil menunggu datangnya ambulans. -
Posisi Pasien
Baringkan pasien pada tempat yang aman dan kering juga bersih serta rata. Lalu lepas pakaian dan benda lainnya seperti jam tangan dan perhiasan yang menempel pada tubuh. -
Lakukan Pertolongan Pertama
Apabila tidak tersedia AED maka bisa lakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau Resusitasi jantung paru-paru dengan kompresi dada untuk awal pertolongan. Pastikan CPR dilakukan oleh orang yang benar-benar paham cara melakukannya dengan benar. Jika menggunakan AED, maka nyalakan alatnya dan ikuti cara penggunaannya sesuai petunjuk yang ada lewat suara. -
Analisa Kondisi Pasien dengan AED
Sambungkan kabel dan pad pada alat elektronik AED. Lalu tempelkan pad yang dilengkapi dengan stiker di dada pasien. Pastikan agar pad menempel kuat pada kulit. Ketika alat telah terpasang maka segera hentikan CPR kemudian lakukan analisis. Pastikan tak ada yang menyentuh tubuh pasien guna mencegah kesalahan analisa AED. Tunggu hingga AED menginformasikan perlu tidaknya pasien diberi kejutan listrik. Apabila AED menyatakan bahwa pasien perlu diberikan kejutan listrik, maka pastikan bahwa tidak ada yang menyentuh tubuh pasien, sebelum menekan tombol shock pada alat AED guna memberikan kejutan listrik. -
Beri Kejutan Listrik
Berikan kejutan listrik dengan menekan tombol shock. Hingga AED memberikan instruksi untuk memeriksa pernapasan serta denyut nadi pasien. Jika memang diperlukan maka AED akan meminta untuk melanjutkan CPR sampai sekitar 2 menit. Lalu AED akan melakukan analisa ulang guna mengetahui perkembangan kondisi pasien. Tunggu beberapa saat. Jika masih diperlukan kejutan listrik lagi maka AED akan memberikan informasi. -
Tunggu Tenaga Medis Datang
Lakukan kejutan listrik secara berkala sesuai dengan arahan AED hingga bantuan medis tiba. Lalu segera bawa pasien ke rumah sakit guna mendapat penanganan lebih lanjut.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ikuti ketika menggunakan alat AED. Kunjungi situs web kami disini.